Pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. bersama istri tercinta, Fatimah Az Zahra r.a menemukan Rasulullah Muhammad SAW tengah menangis di rumahnya. Beliau sesunggukan, tersedu-sedu dengan tetesan airmata mengalir deras dari kedua pelupuk matanya. Hal ini pertanda ada satu kesedihan yang teramat dalam dan mengusik ketenteraman batinnya, menyentuh sanubari kemanusiaannya yang jauh terpendam.
Melihat pemandangan yang mengharukan tersebut, Sayyidina Ali r.a berusaha menghibur. Ia berkata kepada Rasulullah SAW, yang juga ayah mertua, sahabat, dan kekasihnya :
"Hentikan tangismu yaa Rasulullah..!! Biar ayah dan bundaku menjadi tebusan atas ratap
tangismu…Wahai kekasihku , apa gerangan yang menyebabkan airmata harus menetes dari sumbernya? ceritakanlah wahai junjungan seluruh alam!"
Dengan sedikit terbata-bata dan disela tangis yang belum reda, Rasulullah menceritakan sebab tangisnya :
"Wahai Ali , aku menangis karena teringat dengan pengalaman yang aku alami pada malam Isra'. Yaitu ketika Allah memperlihatkan kepadaku beberapa gambaran kaum wanita dari umatku. Pada malam isra' tersebut aku lihat mereka tengah disiksa dalam neraka jahanam dengan bermacam-macam azab / siksa yang ditimpakan. Aku menangis karena azab itu demikian dahsyat dan pedih yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Aku melihat wanita yang digantung dengan rambutnya, sementara otaknya mendidih dan meleleh. Aku juga melihat wanita digantung lidahnya dan air mendidih, dituangkan kedalam mulutnya. Kemudian wanita yang diikat kedua kaki ke buah dadanya. Adapula wanita diikat kedua tangan sampai tengkuk/ubun-ubunnya. Wanita tersebut diserahkan oleh Allah kepada sekawanan ular dan kalajengking untuk memangsanya.
Adapula wanita yang digantung dengan kedua payudaranya. Ada juga wanita berkepala babi, berbadan keledai dengan sejuta macam siksa neraka yang harus diterimanya. Terakhir aku melihat wanita berwajah anjing dan serigala dengan api neraka dijejalkan dari mulut dan tembus sampai duburnya.
Sementara malaikat-malaikat penyiksa , menghantam mereka dengan kapak yang terbuat dari api neraka. Demikian cerita sang nabi mengabarkan keadaan kaum wanita yang dilihatnya berada di dalam neraka.
Bulu kuduk sayyidah Fatimah Azzahra berdiri merinding…mendengar penuturan ayahandanya soal nasib kaum wanita. Keringat dingin keluar dari sekujur tubuhnya. Tanpa sadar kedua pipinya telah basah air mata. Dia bangkit dan bertanya :
" Wahai ayahanda tersayang, pelipur laraku, kegembiraan mata hatiku. Amal apa yang telah dilakukan wanita-wanita tersebut, sehingga demikian berat dan dahsyat siksa yang mereka terima sebagai balasan?"
Perlahan-lahan Rasulullah SAW menjelaskan penyebab dari siksa wanita yang ada di neraka jahannam itu. Katanya: "Fatimah, putriku !
Wanita yang digantung rambutnya adalah wanita yang tidak menutup aurat dan rambutnya diperlihatkan ( dengan tidak berbusana muslimah/ berjilbab) dari pria lain, yang bukan muhrimnya. Membiarkan rambutnya terurai dipermainkan angin dan merelakannya
dipandang siapapun.
Wanita yang digantung lidahnya adalah wanita yang menyakiti hati suaminya dengan kata-kata kasar…mulutnya keji dengan kata-kata yang keluar tanpa kontrol akal dan hati nurani.
Wanita yang digantung payudaranya, yaitu wanita yang selingkuh, mengotori ranjang suaminya, mengkhianati kepercayaan suami, menodai noktah perjanjian Illahi
Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya dengan ular dan kalajengking di sekujur tubuhnya adalah wanita yang tidak mandi junub/ mandi besar dari haidnya dan meremehkan shalat.
Wanita dengan wujud kepala babi dan berbadan keledai ialah wanita pendusta, perayu, pengumpat dan penggunjing.
Sementara wanita yang berbentuk anjing dengan api yang dijejalkan lewat mulut dan keluar melalui dubur adalah wanita-wanita yang suka mengungkit-ungkit kebaikan maupun pemberian dan penghasut/ provokator. Dimanapun dia hembuskan angin fitnah dan adu domba, membuat keresahan di masyarakat dengan mencampuri urusan orang lain.
"Wahai putriku, celakalah wanita-wanita yang durhaka/ maksiat terhadap suaminya, di dunia dia akan mendapatkan laknat dari malaikat-malaikat langit, malaikat-malaikat bumi, dan juga laknat dari benda-benda yang terkena sinar matahari. Di Akhirat dia mendapat siksa neraka…pada akhirnya seluruh amalnya menjadi sia-sia, tidak berguna. Naudzubillahi mindzalik…Astaghfirullah…subhanallah… Ya Allah… Ampunilah kami kaum wanita, lindungilah kami dari azab api neraka… Dan tuntunlah langkah kami agar selalu di jalanmu…Amin…Amin Ya Allah… amiiin Ya Rabb…
( KH.Drs. Syaikh Misbahul Anam, Mt. "Menjaga Cinta dan Ridha Allah yang Abadi")
BC12012010
Ada sebuah kisah, bahwa pada masa Rosulullah s.a.w.; Seorang laki-laki yang akan berangkat berperang, dan berpesan kepada isterinya : "Hai isteriku janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini, sampai aku kembali pulang." Secara kebetulan, ayahnya menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang laki-laki menemui Rasulullah s.a.w.
Rasullullah s.a.w. bersabda kepada utusan itu : "Agar dia mentaati suaminya". Demikian pula si wanita, mengutus utusan tidak hanya sekali sehigga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumah.
Maka ayahnya pun meninggal dunia dan dia tetap tidak melihat mayat ayahnya dan dia tetap sabar. Sehingga suaminya kembali pulang. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi s.a.w. yang berbunyi, Maksudnya : "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah mengampuni wanita tersebut, disebabkan ketaatannya kepada suaminya."
Sebagai tambahan, kami sadurkan juga tulisan dari Bunda Lilis Stenly,
Mungkin Bunda dapat menambahkan, tentang CIRI-CIRI WANITA AHLI SYURGA ..ya..Walaupun agak sulit, tetapi kaum wanita harus menunaikannya (InssyaAllah).
1. Ridho dengan suami yang telah dijodohkan oleh Allah swt.
2. Menjadi istri yg setia kepada suaminya di kala senang dan susah.
3. Selalu memohon maaf kepada suami.
4. Senantiasa taat akan perintah suami selagi tidak bertentangan dengan syariat.
5. Senantiasa mendahulukan suami dalam segala keadaan.
6. Senantiasa menghibur hati suami terutama bila suami dalam kesusahan.
7. Bila dipandang suami senantiasa menyenangkan
8. Melembutkan pandangan dan tunduk apabila dihadapan suami.
9. Tidak pernah menolak bila disentuh suami kapanpun ia perlu.
10. Tidak berkhianat terhadap harta, perkara dsb tatkala suami tidak ada.
11. Senantiasa hormat kepada suami dan ibu /bapak suami.
12. Selalu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan untuk suami.
13. Tidak pernah keluar rumah tanpa izin suami.
14. Menyambut pulangnya suami dgn senyuman dan mencium tangan suami..
15. Tidak pernah berlaku kasar terhadap suami dan selalu bersih dan bersolek untuk
membahagiakan hati suami, dan tidak pernah menunjukkan wajah yang muram kepada
suami.
16. Menemani suami pada saat makan (pagi,siang ataupun malam).
17. Tidak menceritakan aib (kekurangan ) suami.
18. Bersyukur dengan nafkah yang diberikan suami, (tidak merongrong) sehingga suami
kuatimannya dan tidak ingin korupsi.
19. Memberi kesempatan untuk suami dapat menyalurkan hobbynya yg positif.
20. Selalu memberi semangat dan dorongan agar suami dapat maju tetapi tetap berada
di jalan Allah.
MUDAH-MUDAHAN APA YG DITULIS SECARA SINGKAT PADA HARI INI DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA ,amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar